THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 03 September 2010

BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria sp) DI TAMBAK

PDF Print E-mail
Rumput laut merupakan salah satu komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Jenis rumput laut yang bernilai ekonomis dan sudah diperdagangkan sejak dahulu baik untuk dikonsumsi dalam negeri maupun ekspor yaitu Euchema sp, Gracillaria sp, Gelidium sp, Hypnea sp dan Sargassum sp. Jenis-jenis tersebut berguna karena ekstaks hidrokolid yang dikandungnya banyak digunakan industri makanan, minuman, kosmetik, cat, tekstil dan industri lainnya. Budidaya rumput laut tergolong usaha yang rendah modal, rendah teknologi dan proses produksi relatif singkat serta pangsa pasar masih terbuka . Sampai saat ini sebagian besar hasil rumput laut di Indonesia masih di ekspor dalam bentuk rumput laut kering, dilain pihak, Indonesia masih mengimpor hasil olahan rumput laut untuk keperluan industri.

Mengingat potensi pasar yang sangat besar dan potensi lahan tambak yang besar pula, maka pengembangan budidaya rumput laut di tambak mempunyai prospek yang sangat baik. Pengembangan budidaya rumput laut di tambak, disamping dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan pembudidayaan tambak, diharapkan juga dapat memperbaiki kualitas lingkungan tambak yang akhir-akhir ini cendrung menurun. Faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya rumput laut antara lain pemilihan lokasi, penggunaan bibit, metode budidaya serta penanganan selama pemeliharaan .
Pada budidaya rumput laut, ekologi perairan dan konstruksi tambak merupakan factor yang sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan rumput laut.
Beberapa syarat tambak untuk pembudidayaan rumput laut Gracillaria sp,adalah;
> Lokasi harus terlindung dari terpaan angin dan gelombang angin yang besar untuk menghindari kerusakan fisik rumput iaut.
> Dasar perairan yang baik bagi pertumbuhan rumput laut adalah potongan karang mati dicampurdengan pasir karang.
> Kedalaman berkisar antara 30 - 50 cm pada surut terendah, agar tidak mengaiami kekeringan karena sinar karena terkena sinar matahari secara langsung.
> Salinitas perairan berkisar antara 28 - 34 ppt dengan nilai optimum 32 ppt
> Suhu perairan berkisar antara 27-30 derajat Celcius.
> Kecerahan dengan angka tranparansi berkisar antara 1,5m.
> Kisaran pH antara 6-9. Nilai optimal diharapkan pada kisaran 7,5-8,0.
> Kecepatan arus yang dianggap baik berkisar 20-40cm/detik
> Mudah dijangkau dengan sarana dan prasarana tranportasi.

TEKNIK BUDIDAYA
Persiapan Tambak
> Luas petakan berkisar 1 ha dan berbentuk persegi panjang
> Pematang utama harus kuat berguna untuk menahan air serta melindungi unit tambak dari bahaya banjir, erosi dan airpasang
> Pintu air berfungsi dalam menentukan keberhasilan pengaturan
air yang biasanya terdiri dari pintu air utama dan pintu air petakan.
> Saluran air berfungsi untuk memasukkan air setiap saat secara mudah, baik untuk mengalirkan air dari laut maupun air tawar dari sungai/irigasi.
> Pengelolaan air tambak diutamakan dengan menggunakan sistim gravitasi atau pasang surut air laut. Dengan persyaratan sbb:
- Suhu air : 20-28 oC
- Salinitas optimum : 15-37permil
- pH : 6,8-8,2
- Oksigen terlarut : 3 - 8 ppm
- Kejernihan : air tidak tertalu keruh dan
memungkinkan untukmenerima sinar matahari
- Polusi : Jauh dari limbah industri dan
limbah air dan tanah
Penyediaan dan pemilihan Bibit
Pemilihan bibit dalam budidaya rumput laut merupakan hal yang sangat penting. Hal hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
Bibit yang berupa stek dipilih dari tanaman yang segar, dapat diambil dari alam, tanaman budidaya, atau hasil kultur jaringan. Untuk perbanyakan bibit dapat dilakukan melalui pemotongan(Vegetatif)setelah bibitberumur2-4minggu.
Bibit unggul mempunyai cirri-ciri bercabang banyak, berujung runcing dan rimbun, Berwarna cerah yaitu coklat cerah dan hijaucerah.
Bibit diupayakan seragam sekitar 100 - 200 gram per ikatan/ rumpun
Pengangkutan bibit harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat, dimana bibit harus tetap dalam keadaan basah.
Penanaman Bibit.
Penanaman bibit rumput laut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu metode sebar (broadcast) dan metode long line

a. Metode Sebar
Penebaran bibit dengan menggunakan metode sebar memiliki keuntungan yaitu biaya penanaman dan pengelolaannya lebih murah. Waktu penebaran terbaik ditakukan pada pagi dan sore hari. Untuk menghindari kekeringan, rumput taut yang akan dibudidayakan diadaptasikan dengan menyiramkan air dari petakan tambak secara perlahan-lahan.


b. Metode Long line
Penanaman bibit rumput laut dngan metode long line dilakukan dengan cara mengikat rumput laut pada tali ris dengan jarak 25 - 30 cm. Panjang tali ris diusahakan sesuai dengan panjang tambak agar efisiensi penggunaan lahan tambak lebih tinggL Ikatkan kedua ujung tali ris pada patok yang sudah disiapkan. Untuk mengapungkan rumput laut ikatan pelampung dengan styroform, botol polyetilin, aqua 500 ml. Ikatan pelampung-pelampung tersebut dengan dengan tali penghubung ke tali ris sepanjang 1 0 - 1 5 cm agar rumput laut tidak mengapung dipermukaan dan tanaman diupayakan tetap berada pada kedalaman 10 -15 cm di bawahpermukaanair.

Pemeliharaan
Selama dalam pemeliharaan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Pembersihan tanaman dari lumpur , tanaman penggangu dan competitor yang melekat pada tanaman.
Penggatian tanaman yang rusak atau hilang dengan yang baru.
Perbaikan bangunan budidaya, seperti halnya tali atau jaring yang putus, tiang-tiang pancang yang tercabut dan bambo atau kayu yang patah.
Melakukan pemupukan dengan Urea dan TSP dengan dosis 20 kg/ha saat tanaman berusia satu bulan.
Hama dan Penyakit
Penyebab kegagalan budidaya rumput laut adalah masalah hama dan penyakit yang sering timbul pada rumput laut yang dikenal dengan nama "ice-ice" yang menyebabkan thalus (batang) rumput laut terdapat bercak putih yang menghambat pertumbuhan rumput laut, bahkan dapat menyebabkan kematian Sedangkan hama 'predator seperti bulu babi duri pendek, ikan pengganggu yang memakan rumput laut. Cara untuk menghindari dengan penjaggaan saluran masuk pintu airdengan saringan, .


Pemanenan dan Pasca Panen
Pemanenan rumput laut dilakukan dengan meninggalkan sebagian rumput laut agar tumbuh kembali. Biasanya bagian pangkalnya dan ujung thalus dipisahkan untuk dijadikan bibit kembali.
Untuk panen rumput laut yang dibudidayakan dengan metode sebar pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat tanaman ke darat. Sedangkan yang ditanam dengan metode long line, rumput laut diangkat/dilepas dari tali ris dan diangkat ke darat. Rumput laut lalu disortir dengan memisahkan thalus yang tua dengan yang muda. Thalus yang muda dikembalikan ke tambak untukditanam kembali
Setelah dipanen, rumput laut lalu dicuci untuk menghilangkan kotoran dan disortir untuk memisahkan rumput laut tidak diinginkan. Begitu pula kotoran lainnya seperti batu karang, lumpur atau benda asing lainnya.
Penjemuran diiakukan dengan cara meletakkan rumput di atas para-para atau waring selama 2-3 hari. Rumput laut dikatakan sudah kering apabila telah kelihatan mersik/kaku, dan butiran-butiran garam sudah menempel di permukaan rumput laut. Penyusutan rumput laut dari basah ke kering setelah penjemuran adalah 10:1, artinya 1 ton panen basah akan menjadi 1 kwintal rumput laut kering.
di kutip dari situs  : ditjen perikanan-budidaya.dpk.go.id

0 komentar: